Selasa, 30 Juni 2015

RESENSI NOVEL ISTANA DI ATAS PASIR. KARYA BEY TOBING


RESENSI NOVEL ISTANA DI ATAS PASIR KARYA BEY TOBING
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Ketrampilan Menulis Karya Ilmiah
Dosen Pengampu:
Santi Pratiwi Tri Utami, S.Pd., M.Pd.





Oleh:
Dewinta Clara Nugraheni       2111413012






JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
Identitas Novel
Judul Novel          : Istana di Atas Pasir
Penerbit                : Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit         : 2015
Cetakan                : Pertama, Jakarta 2015
Tebal Buku           : 192 halaman
Harga Buku          : Rp.47.000
Pengarang            : Bey Tobing

Sinopsis
Mahar seratus juta telah meruntuhkan fondasi cinta Ivan dan Amara yang telah ia coba bangun selama tiga tahun terakhir.  Namun , karena mama Amara menginginkan mahar sebesar seratus juta kepada Ivan untuk syarat mereka menikah. Ivan meminta waktu kepada orang tua Amara satu tahun untuk mengumpulkan uang sebanyak itu. Kondisi Ivan yang memang sedang sulit, dulu Ivan adalah anak seorang pengusaha yang kaya raya. Ayahnya adalah pemiliki bengkel yang sudah sangat menjamur di Jakarta. Setelah mamanya meninggal papa Ivan jatuh sakit dan semua omset dari bengkelnya menurun. Keadaan Ivan dan papanya semakin buruk ketika papa Ibvan terkena stroke. Akhirnya ivan bekerja membanting tulang untuk menghidupi didirnya sendiri dan ayahnya. Maka, mahar sebanyak seratus juta yang dibenbankan mama Amara kepadanya begitu sulit dan berat. Mama Amara tidak mau menerima permintaan Ivan untuk menunggu selama satu tahu. Setelah masalah itu hubungan antara Amara dan Ivan semakin menjauh. Amara menikah dengan seorang pengusaha muda yang sangat sukses. Amara dikaruniai seoarang anak perempuan. Tapi, sayang sekali anak Amara mengidap penyakit step. Hal itu yang membuat Amara terpukul ditambah lagi kesibukan Adrik suami Amara yang tidak pernah pulang. Amara merasa sedang membangun sebuah istana megah, mewah, berkilau. Namun, dibangun diatas pasir, ringkih, tidak kuat. Istana di atas pasir. Akhirnya Amara dan Adrik pun bercerai, Adri terpukul akan hal itu. Namun, Amara tidak tahan lagi dengan Adrik yang tidak pernah menghargai sebuah pernikahan. Disisi lain Ivan bertemu dengan seoarang wanita yang baik, sangat baik, Kia namanya. Mereka akan menikah, tapi siapa sangka pernikahan yang kurang beberapa bulan lagi akan dilaksanakan Ivan membatalkannya. Karena ia juga tidak ingin membangun istanaya di atas pasir bersama Kia. Akhirnya Ivan kembali kepada Amara dan mereka memutuskan untuk menikah.
Keunggulan Isi Novel :
Novel ini memiliki keunggulan dari segi karakteristik tokoh-tokoh didalamnya yang membuat si pembaca dapat langsung memahami karakter tokoh tersebut. Tokoh yang dibuat memiliki karakter yang sangat kuat dan tidak mudah putus asa. Novel ini juga dibumbui oleh cerita-cerita cinta yang hebat akan perjuangan – perjuangan yang dilakukan tokohnya. Kesetiaan dan ketabahan dan yang menarik dari isi novel tersebut ialah ketika Amara dan Ivan yang sudah berpisah selama itu masih menympan semua cinta. Sebuah kebetulan ynag sangat menakjubkan membuat yang membuat keduanya dapat bersatu dan menikah.
Kelemahan Isi Novel :
-          Pemilihan kata-kata di novel ini menggunakan bahasa-bahasa serapan remaja saat ini seperti
-          Jalan cerita novel ini sudah bisa ditebak, karena tema adalalah cinta yang diambil sudah banyak diangkat oleh novel – novel pengarang lain.
-          Konflik dalam novel ini sngat biasa sekalli, sehingga tidak membuat pembaca masuk kedalam jalan cerita yang dibuat pengarang.
Saran-Saran Terhadap Novel Ini :
-          Pengarang sebaiknya harus lebih banyak belajar dan membaca KBBI, karena banyak sekali kata – kata atau bahasa slang yang digunakan.
-          Buatlah konflik yang benar – benar hebat
-          Pengarang harusnya lebih kreatif mencari tema yang dingakat dalam novel ini. pengarang bisa mengambil tema cinta dan rumah tangga. Tapi, coba buatlah permasalahan didalamnya berbeda, supaya pembaca tidak bisa menebak akhir cerita dalam novel ini.


Manfaat Isi Novel :
Novel ini memberi manfaat bahwa ketika kita tidak mencintai seseorang jangan dipaksakan. Karena sema itu tidak aan berujung baik. Novel ini juga mengajarkan kita bagaimana kesetiaan itu  dan jangan menyianyiakan kesempatan yang pernah di dapatkan.